October 3rd, 2009
Pukul tiga dini hari, aku terbangun sebab angin dingin mulai menyergap. Aku tersadar belum sholat Isya'! Masya Allah... Namun, aku beruntung ternyata bis yang kutumpangi telah berada di Jogja! What a luck!
Sekitar pukul 3.30 bis berhenti di Pool, para penumpang turun dan berebutan mengambil barang-barang yang telah diturunkan dari bagasi. Namun, saat itu aku hanya berkonsentrasi pada satu hal; sholat!
Kuamati sekitar, kulihat kondisi ruangan Pool bis ini, beberapa penumpang telah tertidur dan bergelimpangan di lantai, TV yang nampaknya selalu menyala, `Ah...sungguh tidak memungkinkan untuk sholat disini`, batinku. Lalu, dengan didorong kekuatan yang tiba-tiba datang (baca : intuisi), aku berjalan mencari masjid atau musholla sekitar situ. Dan... hanya beberapa puluh meter dari Pool, subhanallah... ada masjid! Alhamdulillah...
Aku lalu berlari-lari kecil dan masuk ke dalam masjid yang memiliki pelataran cukup luas itu. Dan ternyata, sudah ada beberapa jama'ah yang hadir. Beberapa ibu-ibu tua, kulihat sedang sholat. Sepertinya sholat Tahiyatul Masjid. Kemudian, aku meletakkan ransel gendutku sekenanya dan sholat.
Sehabis sholat, seorang ibu tua di sampingku tersenyum dan mengajak bersalaman. `Ah, ramah sekali`. Ibu itu memperhatikan ranselku dan keberadaanku sebagai seseorang yang asing, sepertinya ia tak kuat menahan keinginannya untuk bertanya, namun aku langsung menjawab rasa penasarannya, "Saya baru tiba dari Sumatera Bu, Palembang" (sambil tersenyum-senyum). Dan sang ibu (lebih tepatnya sih Mbah, karena sudah lumayan tua :D) menunjukkan sikap yang begitu santun pada seorang asing sepertiku. Aku memutuskan untuk menunggu waktu Subuh disini, layaknya ibu di sampingku ini.
Beberapa menit kemudian, jama'ah lainnya mulai berdatangan. Ibu-ibu yang baru datang menyalamiku, juga yang lain. Dan aku baru tersadar, ini lah budaya mereka. Sungguh keramahan yang tak kutemui di kampungku, di sana saling bersalaman biasanya dilakukan hanya seusai sholat. Aku juga mengagumi para jama'ah yang cukup ramai di waktu fajar ini, di saat orang-orang tengah asyik tertidur lelap. Aku beruntung bisa bertemu dengan rumah Allah yang satu ini.
Sehabis sholat Subuh, para jama'ah kembali saling bersalaman erat. Seorang ibu tua yang tadi menyapaku memberikan petuahnya, "Hati-hati di jalan ya, Nduk". `Ah, sejuk rasanya`. Keramahan dan kelembutan hatinya menyejukkan hatiku. Tiba-tiba tubuhku menghangat. Lalu, tanpa bisa berucap apa-apa, aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk pada ibu itu.
Di hari pertamaku menginjak Kota Yogyakarta, aku telah menemukan sesuatu yang berbeda. Itu membuat jiwa petualanganku makin bergolak, kurva spiritnya menanjak. Oh iya, kuberi tahu satu hal, teman. Sungguh waktu itu aku tak sadar, bahwa waktu sholat telah jauh bergeser dari waktu sholat yang biasa kupakai di Pagar Alam. Telat beberapa menit saja, mungkin sholat Isya'ku itu tak laku. :D Hikmahnya adalah jangan berpetualang tanpa bekal ilmu geofisika yang cukup! :D
Sambil berjalan menuju Pool untuk menunggu jemputan seorang teman, aku bergumam riang, `Ah... Pulau Jawa tampaknya akan mengesankan hatiku`.
to be continued...